Panji, Warisan Dunia Membentuk Karakter Manusia

YOGYA, KRJOGJA.com - Karya panji menjadi warisan leluhur sekaligus sarana diplomasi budaya. Pasalnya, panji merupakan satu-satunya local genius karya nenek moyang yang mampu bertahan selama tujuh abad dan berhasil menginspirasi berbagai ragam seni serta sangat populer di mancanegara.

Prof Wardiman didampingi Budi Wibowo dan sejumlah pejabat Disbud DIY meninjau Pameran panji. (Foto : Febriyanto)

Hal tersebut diungkapkan Penasehat Mendikbud RI, Prof Wardiman Djojonegoro dalam Pembukaan Pameran Panji sebagai Rangkaian Festival Panji Internasional 2018 di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta, Kamis (05/07/2018). Dijelaskan Wardiman, tema cinta, petualangan dan pertemuan yang menjadi sumber cerita panji sangat universal, tidak cuma di Indonesia.

Hal tersebut yang pada akhirnya mampu membawa cerita panji ini melanglang buana hingga Kamboja, malaysia, Thailand dan banyak negara lain. “Panji itu selain naskah atau sastra, ada juga topeng hingga tarian. Jadi banyak ragamnya. Melalui pameran ini harapannya masyarakat makin mengetahui tentang panji tersebut,” lanjutnya.

Diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI era tahun 1993-1998 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto ini, pameran yang digelar hingga 8 Juli mendatang setidaknya mengusung tiga pesan utama. Pertama sebagai bentuk perayaan, karena pada Oktober 2017, UNESCO menerima naskah panji, baik yang ada di Indonesia, Malaysia, Kamboja maupun yang tersimpan di Museum belanda dan London sebagai memory of the world atau juga warisan budaya dunia. “Kita pantas bangga karena budaya Indonesia bisa diterima internasional,” tegasnya.

Kedua lanjut Prof Wardiman, pameran ini sebagai ajang pelestarian sehingga dharapkan pengaruh panji ini mampu membentengi generasi muda dari serbuan budaya asing. Sedang selanjutnya, dengan keberadaan panji yang sudah menyeberangi lautan hingga melingkupi hampir semua negara ASEAN, artinya panji sudah menjadi warisan bersama.

Sementara itu Plt kepala Dinas Kebudayaan DIY Budi Wibowo SH MH menuturkan, panji mampu membentuk karakter dengan mengistimewakan manusianya. Karena itu ke depan perlu adanya beragam kegiatan terkait dengan panji ini, seperti lomba cerita panji, menari hingga melukis panji yang sangat menginspirasi.

“Panji mampu membentuk karakter yang harus diungkap kembali di era saat ini. Sebab banyak nilai penting yang terkandung dalam panji ini sebagai upaya membentuk karakter manusia,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Seni Kontemporer Disbud DIY, Sri Eka Kusumaning Ayu mengatakan, Yogyakarta terpilih sebagai tuan rumah Festival Panji Internasonal 2018 sejak 5-8 Juli 2018. Beragam kegiatan akan menyemarakkan gelaran internasional ini, seperti pameran, workshop, seminar, kunjungan budaya, perlombaan dan lainnya. termasuk adanya pentas Panji Internasional menghadirkan delegasi mancanegara, seperti Kamboja dan Thailand di Pagelaran Kraton Yogyakarta, 6-7 Juli 2018. (Feb)
sumber : krjogja 


Pameran Festival Panji Internasional 2018
Kamis, 5 -8 Juli 2018, 09.00-20.00
Tema “Panji Dalam Berbagai Ekspresi Seni”
Kurator : Dr. Timbul Raharjo.
Lokasi : Museum Sonobudoyo (ex-Koni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *